You are currently viewing Pelatihan Dasar Jurnalistik di SMAN 2 Kota Serang Cetak Generasi Jurnalis Muda yang Cerdas, Kritis, dan Berintegritas

Pelatihan Dasar Jurnalistik di SMAN 2 Kota Serang Cetak Generasi Jurnalis Muda yang Cerdas, Kritis, dan Berintegritas

smanegeri2kotaserang.sch.id –  Suasana Aula SMAN 2 Kota Serang pada Kamis pagi dipenuhi semangat para peserta dari Ekstrakurikuler Jurnalistik dan Cinematography. Mereka hadir untuk mengikuti Pelatihan Dasar Jurnalistik bertema “Menjadi Jurnalis Muda yang Cerdas, Kritis, dan Bertanggung Jawab.” Kegiatan ini menjadi salah satu program unggulan sekolah untuk mengembangkan keterampilan literasi dan kemampuan berpikir kritis siswa (Serang, 13 November 2025 ).

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah SMAN 2 Kota Serang, Ibu Mala Leviana, S.Pd., M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kemampuan jurnalistik di era informasi yang semakin kompleks.

“Di tengah derasnya arus informasi, siswa harus mampu membedakan mana fakta dan mana opini. Lewat pelatihan seperti ini, saya berharap kalian dapat menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki integritas dalam menyampaikan informasi,” ujar Ibu Mala dengan penuh kebanggaan.

Beliau juga menambahkan bahwa jurnalistik adalah sarana penting untuk membentuk karakter kritis dan peka terhadap lingkungan sekitar.

“Kalian adalah calon pemimpin masa depan. Kemampuan menulis, mengamati, dan menganalisis akan sangat membantu kalian menghadapi tantangan zaman,” tambahnya.

Pelatihan menghadirkan Dziki Oktamauliyadi sebagai pemateri utama. Dengan penyampaian yang inspiratif dan sarat pengalaman, Dzikir membuka wawasan siswa mengenai peran besar seorang jurnalis.

Dalam materinya, ia menegaskan Jurnalis bukan sekadar penulis. Jurnalis adalah penjaga kebenaran. Setiap informasi yang kalian sampaikan harus melalui proses verifikasi yang ketat agar tidak menyesatkan pembaca.

Ia juga menekankan pentingnya sikap kritis dalam menghadapi banjir informasi.

“Jangan menerima data mentah-mentah. Tugas jurnalis adalah memeriksa ulang, mencari sumber lain, dan memastikan semua fakta benar sebelum dipublikasikan,” terangnya.

Dziki turut memberikan contoh kasus nyata yang terjadi di dunia media, sehingga peserta dapat memahami bagaimana sebuah berita harus disusun, diuji, dan dipertanggungjawabkan.

Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti jalannya pelatihan. Dalam sesi diskusi, banyak siswa mengajukan pertanyaan kritis mengenai teknik peliputan, penulisan lead, hingga etika jurnalistik.

Sesi praktik penulisan menjadi bagian yang paling hidup. Para siswa diminta membuat berita dari skenario yang diberikan, lengkap dengan pengumpulan fakta dan penyusunan paragraf. Suasana berubah layaknya newsroom, penuh diskusi, analisis, dan semangat.

Dampak Kegiatan: Fondasi Jurnalistik Sejak Dini

Melalui pelatihan ini, siswa tidak hanya mempelajari teknik menulis dan melaporkan berita, tetapi juga memahami pentingnya integritas, objektivitas, dan tanggung jawab moral seorang jurnalis.

Jurnalistik dan Cinematography juga memperkuat kolaborasi lewat kegiatan ini, memberikan ruang bagi siswa untuk menggabungkan kemampuan menulis dengan kemampuan dokumentasi visual.

Pelatihan Dasar Jurnalistik di SMAN 2 Kota Serang menjadi langkah awal pembentukan generasi yang literat, kritis, dan berani mengungkapkan fakta. Antusiasme peserta, ketegasan materi, serta dukungan penuh dari Kepala Sekolah menjadi kombinasi sempurna bagi lahirnya jurnalis muda yang berkualitas.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, SMAN 2 Kota Serang kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak siswa yang siap menghadapi tantangan dunia informasi dengan kecerdasan, etika, dan keberanian.

Tinggalkan Balasan