Blog

smanegeri2kotaserang.sch.id – Tim Bank Sampah “Bumi Smanda” SMA Negeri 2 Kota Serang perdana lakukan penimbangan sampah botol plastik dari setiap kelas pada Kamis (09/03/2023).

Slogan buanglah sampah pada tempatnya nampaknya sudah tidak relevan lagi saat ini di kalangan remaja. Penanganan sampah yang baik perlu menjadi gerakan yang masif dilakukan sebagai bentuk kepedulian bersama dalam menjaga kebersihan lingkungan. SMA Negeri 2 Kota Serang sebagai salah satu sekolah di Provinsi Banten melakukan gerakan mengurangi penggunaan sampah plastik, dengan cara mengharuskan peserta didiknya untuk membawa tempat makan dan minum dari rumah. Melalui cara tersebut diharapkan menjadi salah satu langkah untuk mengurangi penggunaan sampah plastik di lingkungan sekolah.

Keberadaan Bank Sampah “Bumi Smanda” SMA Negeri 2 Kota Serang menjadi formula awal dalam membina kesadaran kolektif warga sekolah untuk mulai memilah, mendaur-ulang, dan memanfaatkan sampah. Hal ini penting, karena sampah mempunyai nilai jual serta pengolahan sampah yang berwawasan lingkungan dapat menjadi budaya baru bagi warga sekolah. Memilah sampah adalah tindakan kiat yang harus dilakukan untuk memberi nilai manfaat pada sampah. Hal tersebut dituturkan oleh Hj. Mala Leviana,S.Pd.,M.Pd. sebagai Kepala SMA Negeri 2 Kota Serang dalam menyampaikan arahan bersama dengan Tim Bank Sampah “Bumi Smanda”.

“Bank Sampah menjadi formula awal dalam membina kesadaran kolektif warga sekolah agar peduli dan memberi nilai kebermanfaatan pada sampah melalui pemilahan jenis sampah atau mendaur-ulangnya. Hal ini diharapkan menjadi budaya baru bagi warga sekolah untuk menjaga lingkungannya” tutur Hj. Mala Leviana, S.Pd.,M.Pd.

Ketua Tim Pengembang Adiwiyata SMA Negeri 2 Kota Serang Deny Surya Permana menuturkan bahwa, pembentukan Bank Sampah “Bumi Smanda” SMA Negeri 2 Kota Serang merupakan tindak lanjut dari kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”. Harapannya, peserta didik dapat terlibat dalam pengolahan sampah di sekolah. Setiap hari peserta didik mengumpulkan sampah plastik, berupa botol bekas air mineral. Selanjutnya, pada akhir pekannya disetorkan ke Bank Sampah “Bumi Smanda” sebagai penampung sebelum didistribusikan ke mitra bank sampah digital di Kota Serang.

“Kehadiran Bank Sampah “Bumi Smanda” SMA Negeri 2 Kota Serang sebagai tindak lanjut dari kegiatan P5 dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan”. Saya berharap siswa dapat terlibat dalam pengolahan sampah dengan cara mengumpulkan sampah setiap hari dan ketika akhir pekan dibawa ke tempat penampung untuk pendistribusian ke Mitra” tutur Deny Surya.

Sementara itu, Haqul Yakin sebagai Koordinator Bank Sampah “Bumi Smanda” SMA Negeri 2 Kota Serang menyampaikan respons peserta didik sangat baik dan peduli satu sama lain. Mereka bersama-sama memilah sampah yang ada di kelasnya masing-masing untuk dibawanya ke penampungan Bank Sampah “Bumi Smanda” sebelum didistribusikan ke mitra Bank Sampah di Kota Serang. Semoga peserta didik dalam hal ini menjadi lebih sadar bagaimana mengelolah sampah. Hal lain tentunya menjadi aksi nyata warga sekolah dalam menjaga keberlanjutan bumi ini.

“Saya bangga dengan respon siswa di kegiatan perdana ini, mereka peduli dan bersama-sama memilah sampah di kelasnya masing-masing. Kemudian mereka membawanya ke penampungan dengan semangat. Semoga tindakan ini menjadi aksi nyata dalam menjaga bumi ini” ujar Haqul Yakin.

Sebagai peserta didik di kelas X, Dede Handa Firdaus sangat mendukung dengan aksi nyata tindak lanjut dari kegiatan P5 “Gaya Hidup Berkelanjutan” ini. Harapannya teman-temannya juga terus semangat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga kelasnya agar tetap bersih. Selain itu, ia mengajak agar mengurangi penggunaan plastik, selalu membawa tempat makan dan minum dari rumah setiap hari ketika ke sekolah.

“Saya mendukung dengan kegiatan ini sebagai tindak lanjut yang nyata dari kegiatan P5 “Gaya Hidup Berkelanjutan”. Semoga teman-teman dapat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan yang bersih. Selain itu, mari membawa tempat makan dan minum dari rumah sebagai upaya untuk mengurangi penggunaan sampah plastik” tutur Handa. (ARY)